With0ut a WorD...

without a word, you made me know love
without a word, you gave me your love
made me fill my self with your every breath,
then you ran away
without a word, love left me
without a word, love tossed me aside
not knowing what to say,
my lips must have been surprised,
because you came without a word...

sA pe bkak bl0g nih kne FoLLoW.... haha (",)v

Thursday, May 12, 2011

my New pH0ne!!!! (",)v.. i like

saLam... 

actually hehe i da dpt new handph0ne 0k!! haha aLhamdulillah haha..

dlu minx x dpt2.... skunk x mnx dpt le lak...haha

s0... jgn ler minx2 nanti x dpt  yer... haha

nih my cik ReD....

cik ReD ak yg CntEk... haha
 bes0 gler... x muat tgan ak nak genggam kuat2 hhaha...

2 ler pasal da 3 kali da ni die jt0h... ish3 sian2... seb bek die nih kuat.. hehe

bg0s jugak enset nih... bnyak mnjimatkn mase ak dlm mnaip... n lgi satu... ade kmera n mp3.. haha s0 x yah ler ak nak beli kamera dah hahaha...

gune jer enset nih!!! bg0s2 i Like!!! tq m0m... l0ve u muahh3...

nih die nyer st0r...

The Nokia X2-01 on the other hand lacks any high-speed data connectivity (EDGE is the best it offers), but packs a larger 2.4 QVGA screen and a full QWERTY keyboard. It's other highlights include a VGA camera, 3.5mm audio jack and stereo FM radio with RDS. A microSD memory expansion slot is also present.

Nokia Nokia Nokia Nokia Nokia
Nokia X2-01

Unlike the C2-01, Nokia X2 will hit shelves in time for the holiday shopping spree. It will be available in Red, DeepGrey, Silver, Lilac and Azure and should cost about 80 euro, again after taxes.

nih sdikit tayangan kehebatan my CiK ReD... haha


Thursday, May 5, 2011

bcer n renungiLah...... (~_~)

ADAB BERBICARA BAGI WANITA MUSLIMAH

Wahai saudariku muslimah………

1) Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara, Allah Ta’ala berfirman:

” لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ” (النساء: الآية 114).

Artinya:

“Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (An nisa:114)

Dan ketahuilah wahai saudariku,semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa disana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataanmu.

“عن اليمين وعن الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ” (ق: الآية 17-18)

Artinya:

“Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Qaaf:17-18).

Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan.

1) Bacalah Al qur’an karim dan bersemangatlah untuk menjadikan itu sebagai wirid keseharianmu, dan senantiasalah berusaha untuk menghafalkannya sesuai kesanggupanmu agar engkau bisa mendapatkan pahala yang besar dihari kiamat nanti.

عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما- عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” يقال لصاحب القرآن: اقرأ وارتق ورتّل كما كنت ترتّل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرؤها رواه أبو داود والترمذي

Dari abdullah bin ‘umar radiyallohu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda:

dikatakan pada orang yang senang membaca alqur’an: bacalah dengan tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.

HR.abu daud dan attirmidzi

2) Tidaklah terpuji jika engkau selalu menyampaikan setiap apa yang engkau dengarkan, karena kebiasaan ini akan menjatuhkan dirimu kedalam kedustaan.

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ” كفى بالمرء كذباً أن يتحدّث بكل ما سمع “

Dari Abu hurairah radiallahu ‘anhu,sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan.”

(HR.Muslim dan Abu Dawud)

3) jauhilah dari sikap menyombongkan diri (berhias diri) dengan sesuatu yang tidak ada pada dirimu, dengan tujuan membanggakan diri dihadapan manusia.

عن عائشة – رضي الله عنها- أن امرأة قالت: يا رسول الله، أقول إن زوجي أعطاني ما لم يعطني؟ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” المتشبّع بما لم يُعط كلابس ثوبي زور “.

Dari aisyah radiyallohu ‘anha, ada seorang wanita yang mengatakan:wahai Rasulullah, aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,: orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi, seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi)

4) Sesungguhnya dzikrullah memberikan pengaruh yang kuat didalam kehidupan ruh seorang muslim, kejiwaannya, jasmaninya dan kehidupan masyarakatnya. maka bersemangatlah wahai saudariku muslimah untuk senantiasa berdzikir kepada Allah ta’ala, disetiap waktu dan keadaanmu. Allah ta’ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis dalam firman-Nya:

” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم… ” (آل عمران: الآية 191).

Artinya:

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…” (Ali imran:191).

5) Jika engkau hendak berbicara,maka jauhilah sifat merasa kagum dengan diri sendiri, sok fasih dan terlalu memaksakan diri dalam bertutur kata, sebab ini merupakan sifat yang sangat dibenci Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, dimana Beliau bersabda:

” وإن أبغضكم إليّ وأبعدكم مني مجلساً يوم القيامة الثرثارون والمتشدقون والمتفيهقون “.

“sesungguhnya orang yang paling aku benci diantara kalian dan yang paling jauh majelisnya dariku pada hari kiamat : orang yang berlebihan dalam berbicara, sok fasih dengan ucapannya dan merasa ta’ajjub terhadap ucapannya.”

(HR.Tirmidzi,Ibnu Hibban dan yang lainnya dari hadits Abu Tsa’labah Al-Khusyani radhiallahu anhu)

6) Jauhilah dari terlalu banyak tertawa,terlalu banyak berbicara dan berceloteh.jadikanlah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, sebagai teladan bagimu, dimana beliau lebih banyak diam dan banyak berfikir beliau Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, menjauhkan diri dari terlalu banyak tertawa dan menyibukkan diri dengannya.bahkan jadikanlah setiap apa yang engkau ucapkan itu adalah perkataan yang mengandung kebaikan, dan jika tidak, maka diam itu lebih utama bagimu. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, bersabda:

” من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت “.

” Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,maka hendaknya dia berkata dengan perkataan yang baik,atau hendaknya dia diam.”

(muttafaq alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu)

8) jangan kalian memotong pembicaraan seseorang yang sedang berbicara atau membantahnya, atau meremehkan ucapannya. Bahkan jadilah pendengar yang baik dan itu lebih beradab bagimu, dan ketika harus membantahnya, maka jadikanlah bantahanmu dengan cara yang paling baik sebagai syi’ar kepribadianmu.

9) berhati-hatilah dari suka mengolok-olok terhadap cara berbicara orang lain, seperti orang yang terbata-bata dalam berbicara atau seseorang yang kesulitan berbicara.Alah Ta’ala berfirman:

” يا أيها الذين آمنوا لا يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيراً منهم ولا نساء من نساء عسى أن يكن خيراً منهن ” (الحجرات: الآية 11).

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.”

(QS.Al-Hujurat:11)

10) jika engkau mendengarkan bacaan Alqur’an, maka berhentilah dari berbicara, apapun yang engkau bicarakan, karena itu merupakan adab terhadap kalamullah dan juga sesuai dengan perintah-Nya, didalam firman-Nya:

: ” وإذا قرىء القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون ” (الأعراف: الآية 204).

Artinya: “dan apabila dibacakan Alqur’an,maka dengarkanlah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian diberi rahmat”. Qs.al a’raf :204

11) bertakwalah kepada Allah wahai saudariku muslimah,bersihkanlah majelismu dari ghibah dan namimah (adu domba) sebagaimana yang Allah ‘azza wajalla perintahkan kepadamu untuk menjauhinya. bersemangatlah engkau untuk menjadikan didalam majelismu itu adalah perkataan-perkataan yang baik,dalam rangka menasehati,dan petunjuk kepada kebaikan. perkataan itu adalah sebuah perkara yang besar, berapa banyak dari perkataan seseorang yang dapat menyebabkan kemarahan dari Allah ‘azza wajalla dan menjatuhkan pelakunya kedalam jurang neraka. Didalam hadits Mu’adz radhiallahu anhu tatkala Beliau bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam: apakah kami akan disiksa dengan apa yang kami ucapkan? Maka jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

” ثكلتك أمك يا معاذ. وهل يكبّ الناس في النار على وجوههم إلا حصائدُ ألسنتهم ” ( رواه الترمذي).

“engkau telah keliru wahai Mu’adz, tidaklah manusia dilemparkan ke Neraka diatas wajah-wajah mereka melainkan disebabkan oleh ucapan-ucapan mereka.”

(HR.Tirmidzi,An-Nasaai dan Ibnu Majah)

12- berhati-hatilah -semoga Allah menjagamu- dari menghadiri majelis yang buruk dan berbaur dengan para pelakunya, dan bersegeralah-semoga Allah menjagamu- menuju majelis yang penuh dengan keutamaan, kebaikan dan keberuntungan.

13- jika engkau duduk sendiri dalam suatu majelis, atau bersama dengan sebagian saudarimu, maka senantiasalah untuk berdzikir mengingat Allah ‘azza wajalla dalam setiap keadaanmu sehingga engkau kembali dalam keadaan mendapatkan kebaikan dan mendapatkan pahala. Allah ‘azza wajalla berfirman:

” الذين يذكرون الله قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم “. (آل عمران: الآية 191)

Artinya: “(yaitu) orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri,atau duduk,atau dalam keadaan berbaring” (QS..ali ‘imran :191)

14- jika engkau hendak berdiri keluar dari majelis, maka ingatlah untuk selalu mengucapkan:

” سبحانك الله وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك “.

“maha suci Engkau ya Allah dan bagimu segala pujian,aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu, dan aku bertaubat kepada-Mu”

___________________________________

Ditulis oleh: Haya Bintu Mubarak Al-Buraik
Dari kitab: mausu’ah al-mar’ah al-muslimah: 31-3

my new nieces... (",)v

saLam...

h0h0h0 ak suke sangat c0z dpt anak sdare lagi..
yeay!!! aLhamduLillah...

haha bkn ak yg ngand0ng p0n... hehe anyways.. ak suke sgt... meke sungguh c0meL....  name p0n sedap2.. ye le skunk da m0den mane de name minah binti abu ker, bunga binti bakar ker ahahaha....

anak sedare pertama...

nama yg diberi .... ahmad ukasyah naufaL... die c0meL gler lar.. x leh dnafikn.. dgan rmb0t yg agak perang dan nipis kui8....siap ader lesung pipit mcm ak!! haha

die nie da ms0k 2 taun 29 ApriL yg lpas.... mkn kek sedap gler ar.. kek die dua2 bes0... kat sblh umah kte0rg mkn kek carr0t t0pping keju.... " bashta!!!! " hahaha 
kat blah mak abg L0ng x tau ler... ch0c0late k0t.. huhu



huhu die x der adek ag.... haha lagi p0n tme mama die dukung baby ena n kak azy... si ukasyah ni marah.... " mama n0!!!! "  hahaha  budak2... ckap p0n x habis...

die kal0 ckap.... x penah pen0h.... kal0 kate me0w ( t0k pggiL kucing ) nak tau die paggiL per??
"  nye0r " ruper seb0t klape punyer ny0r... hahaha

tp die bijak brkate 2 bhase InggeRis.... jgan men2... speaking weLL.. hahaha

kal0 ikan die ckap fish... kal0 kereta die kate CaR... 
kal0 kate uLar die kate snake.. haha 

speaking ah tu ann hahaha anyways.... die s0rg bdak yg happy n manjeR!!!...


my sec0nd niece...

her naME is ... Nur DamiA MusFiRah.....

die ni bru ja lahir taun nie... 23 ApriL 2011 

s0 x tau ler ape perwatakn die... ahaha tpi.. die nih tembam+chubby gler... haha

berat tme die lahir.. 3.42 kg... berat2... tp stiLL k0t lubang.. n0rmaL cre saLin x kuar tingkap haha...

mummy die rajin masak2 tme pregnant... uh die chubby... tp tgu ler tme bs0r kang... tg0k chubby lg ker x... haha 


my third niece...

die nih anak my sis... huhu  
syaRifah nuR insYiraH.... 

insyiraH lahir 28 ApriL 2011 selang 5 hari jer dri Damia!!!!
sume anak sedare ak Lahir buLan ApRiL... same ler ngan Mak Teh die n pak Busu... hahaha

sgat keciL... berat die 2.88kg jer... huhu ye ler... akak ak nie kerja n busy smpai x smpat nak mkn hahaha... die p0n kcik....

insyiRaH nie suke jeR senyum kal0 0rg dtang kat die.... huhu siap ade lesung pipit agi... huhu

0k2 x nak ler merapu pnjang2 da haha ni pic die...




I happy c0z have 3 niece this year!!! ahahahaha... h0pe they'll gr0w with a healthy b0dy n mind n be a go0d s0n n daughter... amin...l0ve u aLL s0 much..  muah3.. daa... anye0ong!!

Wednesday, May 4, 2011

haha ni sumer sbb shawls!!! ahaha (",)v

saLam....

haha pagi bute ak saje2 nak test pkai shawls yg labuh ler... haha ni sume angkara ilya... hehe nih alkisahnyer...

malam semalam...

ak 0n ler y0utube.... tg0k minah yg jd m0del x trbay0r... ak tg0k ler meke pakai shawl uh.. haha ader yg seksi nak mmp0s.... t0t0p tengk0k dada trbukak... ahaha 

yg lwak nyer leh lak die kate cmni...ish2.... "  kal0 pkai shawls ni bkn t0k tutup DADA... tpi t0k tutup PANDANGAN jer..." bhaha beng0ng x beng0ng ... tp x per sume leh wat mistake... huhu s0ri yer...

then.... ak da ngant0k wlaup0n bru jer pk0l 10.50mlm haha pnat l0r.. skit mate jer tg0k minah2 uh.. pkai shawl belit2 last2 tutup maner??? tutup kpale jer.... hahaha anyways... ak edit2 ler nanti.. 

pat0t ler ilya kate deme seksi... bhaha hampeh t0l... bak kate ilya..." k0 wat jer sndiri... bg la tutup ckit...." hhuhuhuu..... bg0s t0l kawan ak nih...!!!

nak tau jname shawls yg lebar n bes0r??? jenama PASHMINA .... cri2 kat u0 berlmbak haha... my sis slal0 ler beli... 

nie example...
yg nie... w0w cntek ler c0l0ur...

nie c0l0ur.... lmbu tg0k tr0s kej0 haha...

yg nie cntek!! lmbut jer...

         pashmina nih ade jer yg k0s0ng 0r brc0rak....      warne p0n variasi.. (~_~)

wrne purple nih da cntek tp trlal0 striking ler plak... huhu


haa... ni c0l0ur Mor0ccan Blue...

nie lak dark ch0clate..

ni peacock blue c0l0ur... huhu
dah2...

 pagi bute...
 
haha then ak p0n bgun ler awal pgi... t0k msak sarapan... haha lalalalalla~..

lpas selesai jer... ak p0n ms0k ler blik... then try ar pakai shawls hasil tunjuk ajar m0del kat y0utube uh... haha

bru jer nak tngkap gmb0r.... my dad wants 2 0pen da do0r.... ape lgi..... segan k0t nak tunjuk muker pakai shawls ni hahah .... ak p0n tr0s l0mpat blkang pintu.....

my dad cam pelik... "  eh x der lak bdak nie dlm bilik.... dgn lmpu kipas trpsang lagi...." haha mane x nyer... ak mang t0l2 ade dlm uh .... huhu seram sjuk ak dibuatnyer.... ahahaha

then tr0s ak cb0t shawls... x jdik tngkap hahaha... x pe ler ti ler pakai lgi... tp jenuh ler.. bek pakai tudung bidang... lgi selesa.. c0mf0rtable gitu... hahaha

x yah nak lilit tengkuk ak.... hahaha... 0ps! jgn marah yer ilya... hahaha just kidding... ik0t k0me ler kal0 suke pakai ... x suke x yah gtai2 nak pkai hahaha....

p/s: wat sesape yg pakai shawls 0r tdung pape ler.. siler tutup tengk0k anda n DADA anda yer.... harap maaf... kerna itu auratmu... huhu

Tuesday, May 3, 2011

m0nth 0f happiness!!! (~_~)v haha

saLam...

actually bulan ApriL... adalah bulan yg paling ak suker!!! haha bkn sbb ade nyer ApriL Fo0L uh.... tP sbb ari Lahir ak huahuah.... haha taun nih tmbh lgi ahli dlm bulan4.... my nieces...

this year i g0t tw0 niece... b0th gurL haha memang bln4 taun ni sume baby gurL... x Caye??? taNye Mak2 yg Da bRsalin .... baby b0Y ker baby GuRl?? haha eh3... kal0 ader baby b0y 2 die trsesat... haha men2 jer.... i2 ketentuan ILLAHI.... huhu x b0leh dipertikaikn yer... hahaha


my sister n my br0 nyer anak.... meke bru jer kawen taun lpas... t0in3 da dpt baby... haha.. brtuah2....
taun nih rayer ngan baby ler.... haha 

my family member bec0me 19.....

1. my abah.. m0hd zaidi m0hd hasan

2. my m0m.. halijah abdullah

3. my 1 sis.. nuruL 'izzah m0hd zaidi

4. my sis'husband.. ahmad bakhtiar

5. my sis's0n a.k.a my anak sedare ler.. ahmad ukasyah naufaL ahmad bakhtiar

6. my 1 br0.. m0hd fathi m0hd zaidi

7. my br0'wife.. nur azyatuN haji n0rmuda

8. my br0'daughter.. nur damia musfirah m0hd fathi

9. my 2 sis.. nur FarhaNa m0hd zaidi

10. my sis'husband.. syed m0hd m0sein
 
11. my sis'daughter.. syarifah nur insyirah syed m0hd m0hsein

 12. my 3 sis.. syaZwina m0hd zaidi

13. my 4 sis.. siTi MarDhiaH m0hd zaidi

14. my 2 br0.. m0hd HamdiN zaRif m0hd zaidi

15. me...(~_~)v aLifah ILyaNa m0hd zaidi

16. my 3 br0.. m0hd kamiL khaiRi m0hd zaidi

17. my 4 br0.. m0hd LutfiLhadi m0hd zaidi

18. my 6 sis.. afiQah NabiLah m0hd zaidi

19. my 7 sis.. MizAn QistiNa m0hd zaidi....


my famiLY nie!! tp x ck0p ahli... tyme raye haha (~_~)v

theN wh0 want 2 be the 20's pers0n??? 

wether (my 1 sis s0n 0r daughter) 0r (my 3 sis' future husband???)

hahaha i can't waited.... hahahaha

dilema..... matrix 0h matrix..... (!~_~!)

saLam....  

lmbat bt0l kan upu nyer result nak kuar.... haha lgi 2 hari je p0n.... tp hatiku terase lame... cepat ler sume berakhir... da lame x blaj0 nih haha kang da layu x da smangat abes l0r..... cne nak dpt 4.0 flat nih hahaha =)

smlm check ler matrikulasi perak (kmpk) uh tg0k le ade pape panduan x nak ms0k sne..... then ak p0n d0wnl0ad ler.... haha lpas tu ak p0n bce dgn pn0h khusyuk.... lawak ler panduan die... kene pakai pvc.... cam sk0lah menengah ar uh.... ak mlas da nak pakai PVC.... x best!!! haha 

dlm uh siap bg lgi map t0k ms0k.... ye ler.. dak baru le katekn... haha 

actually x tau ler nak pegi ke x.... tp kal0 upu dpat yg x best.. terpakse ler ms0k matrik gak... kne pulun ler kat matrik nih... ramai dak  pndai2 trmas0k ak hehe....

kawan2 ku t t0l0ng ler ak tme kat matrik 0r uni yer.. haha.. ak ni ntah ler... 
n0t independen pers0n...
cpat terpengaruh... n kadang2 cpat berubah haha... tp h0pe ak ik0t yg bek2 jer yer ti....

kne ingat harapan mak n abah n my dream....!!!! huhu h0pe we all can d0 da best!! amin n insyaAllah...

btw.... wanna wish u all go0d luck in make decisi0n f0r 0ur future.... n h0pe 0ur frenship never endless.........
l0ve u all..



 k0me sume go0d luck yer walaup0n di mane kite sume brade!!!!
aja2 fighting buddy!!
(", )v

Monday, May 2, 2011

best st0ry....

Azan maghrib yang berkumandang mengejutkan aku dari lamunan. Dah masuk waktu maghrib rupanya. Masih banyak lagi barang-barang yang belum dikemaskan. Penat juga nak kemaskan semua ni.
"Nanti kite kemas lepas ni. Mari solat maghrib dulu." Ujar ayah padaku.

Adik-adik sibuk bentangkan tikar dan sejadah di ruang solat. Begitulah selalunya apabila kami berkumpul.
Solat berjemaah adalah saru agenda yang tidak boleh dilupakan. Semua orang telah siap sedia menunggu sewaktu aku keluar dari berwudhuk di bilik air.

Aku cepat-cepat mengenakan telekung dan memasuki saf bersama emak, kakak dan adik. Selesai je iqamah, ayah memberikan penghormatan kepada suamiku untuk menjadi imam.
Dia kelihatan serba salah dengan permintaan ayah itu.

Dia merenung ke arahku. Aku hanya mengangguk sebagai isyarat supaya dia memenuhi permintaan ayah itu.
Maka dengan tenang, dia mengangkat takbir. Menjadi imam solat maghrib kami pada malam itu.
Betapa hatiku tenang sekali menjadi makmumnya. Dengan bacaan yang jelas dan merdu itu membuatkan aku berasa kagum dengan suamiku itu.
Mungkin tepat pilihan ayah dan mak buatku. Bacaannya lancar lagi fasih. Bagaikan seorang arab yang menjadi imam.
"Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami terlupa atau tersilap. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau bebankan kami dengan bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami."

"Wahai Tuhan kami! Jangan Engkau pikulkan kepada kami apa-apa yang tidak terdaya kami memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami serta ampunkanlah dosa kami dan berilah rahmat kepada kami."

"Wahai Tuhan kami! Kurniakanlah kami daripada isteri dan suami serta zuriat keturunan yang boleh menjadi cahaya mata buat kami dan jadikanlah kami daripada golongan orang-orang yang muttaqin."

Dia membaca doa dengan khusyuk memohon kepada Tuhan setelah selesai solat. Kami bersalaman.
Aku mendekati suamiku sambil menghulurkan tangan. "Bang, maafkan Ana!" Bisikku perlahan sewaktu mencium tangannya.
Dia kemudiannya mengucupi dahiku sebagai tanda kasih yang tulus. "Sayang tak ada apa-apa salah dengan abang." Ujarnya sambil tersenyum merenung wajahku. Selepas berwirid dan berzikir, dia bangun menuju ke halaman rumah.
"Abang nak ke mana tu?" Soalku. "Nak kemaskan barang-barang kat bawah tu. Ada sikit lagi." Jawabnya.
"Dah la tu. Rehat jelah. Esok kita boleh sambung lagi."Aku kesian melihatnya, keletihan.

"Betul kata Ana tu Zul. Sambung esok sajalah." Sampuk ayah yang tiba-tiba mendengar perbualan kami. Emak pun mengangguk menyetujui sarananku itu. "Takpelah ayah, Ana. Sikit aje tu. Kejap je saya buatnya."
Dia masih berkeras sambil berlalu turun ke halaman rumah untuk mengemas beberapa peralatan yang masih lagi berada di bawah khemah. Aku menukar pakaian, kemudian keluar membantu suamiku mengemas barang-barang di halaman rumah.

Dia kelihatan asyik tanpa menyedari kehadiranku. Semua barang-barang telah dikemasnya. Aku mencapai kain pengelap dan mula mengelap meja.
"Bila Ana turun?", soalnya apabila menyedari aku sedang mengelap meja, "Baru aje. Asyik sangat abang buat kerja sampai tak sedar Ana datang."

"Maafkan abang sayang", Dia menghampiriku. "Sayang tak marahkan?" Soalnya lagi sambil memeluk pinggangku erat.
Aku merenungnya, kemudian mengeleng-ngeleng sebagai tanda aku tak ambil hati pun pasal tu. Dia tersenyum sambil menghadiahkan satu ciuman di pipiku.
"Ish..abang ni! Nanti dilihat orang, malu kita", Rungkutku tersipu-sipu.
Nanti malu juga kalau dilihat oleh ahli keluargaku. "Apa nak malu, kan sayang ni isteri abang." Jawabnya tersenyum.

"Tau la, tapi tengok la keadaan dan tempat. Kalau kita berdua saja, lebih dari cium pun Ana bagi." "Betul ni?" Soal suamiku cepat-cepat. "Ish..Gatal la abang ni!", Dia cuba mengelak dari menjadi mangsa cubitan tanganku.

Aku terasa bahagia disayangi begini. Inilah pertama kali dalam hidupku merasai betapa nikmatnya cinta dan kasih sayang seorang kekasih hati yang aku sayangi.
Aku tidak pernah terlibat dengan cinta walaupun semasa aku di universiti dulu.
Dan pada tika ini, aku akan menikmatinya selepas perkahwinan. Cinta seorang suami terhadap seorang isteri.
Walaupun begitu, masih ada sedikit rasa takut di hatiku.
Aku takut aku tidak mampu untuk menunaikan tanggungjawab sebagai seorang isteri.
Aku takut aku tidak mampu untuk menjadi seorang isteri yang solehah dan mulia dalam hidup suamiku.
"Apa yang Ana menungkan ni?" Soalan itu mengejutkan aku dari lamunan. Aku berehat sekejap di atas kerusi batu dalam taman di halaman rumah setelah selesai mengemas barang-barang.

"Abang ni, terkejut Ana tau!" Aku buat-buat merajuk.
Saja nak menduga bagaimana suamiku memujuk. "Alaa..sayang ni..macam tu pun nak marah." Usiknya sambil mencubit pipiku.

"Nampak gayanya terpaksalah abang tidur bawah katil dengan nyamuk-nyamuk malam ni sebab isteri abang dah merajuk. Kesian kat abang yea!" Aku mula tersenyum dengan kata-kata suamiku itu.
Pandai juga suamiku buat lawak nak memujuk aku.
"Sayang…" Seru suamiku sambil merangkul tubuhku, "Sayang nak honeymoon kemana?" Tak terfikir pulak akau pasal honeymoon tu.

Aku pun tak ada apa-apa plan atau cadangan pasal tu. "Ana ikut aje ke mana abang nak bawa." "Kalau abang bawa ke bulan atau bintang, sayang nak ikut ke?" Guraunya.
"Banyak ke duit abang nak bayar tambang roket dan nak beli set bajunya nanti?" Soalanku itu membuatkan suamiku pecah ketawa.

"Nanti sayang nak berapa orang anak?" Soalnya lagi setelah ketawanya reda. "Abang nak berapa?" Soalku kembali tanpa menjawab soalannya.
"Abang nak sebanyak mungkin. Larat ke sayang nanti?" "Ish…abang ni. Abang ingat Ana ni kilang anak ke?" Sekali lagi suamiku ketawa.

Nampaknya dia adalah orang yang mudah ketawa. "Takdelah macam tu. Tapi abang suka kalau kita ada anak yang ramai. Sama banyak lelaki dan perempuan."
"Insya Allah, kalau ada rezeki nanti Ana sanggup."

Penjelesanku itu membuatkan suamiku tersenyum gembira. "Ni yang buat abang tambah sayang ni." Satu lagi kucupan mesra singgah di pipiku.
Aku terasa bahagia diperlakukan begitu. Aku punyai suami yang baik dan penyayang. Aku rasa dilindungi.
"Zul, Ana! Jom kita makan dulu!" Suara mak memanggil. "Mari bang! Ana pun dah lapar ni." Ajakku sambil memimpin tangannya.

Kami bangun beriringan masuk ke dalam rumah untuk menghadapi hidangan makan malam.
Rasa lapar la juga kerana sejak tadi lagi asyik layan tetamu dan buat kerja aje sampai lupa untuk makan.
Seronok sangat dengan kahadiran kawan-kawan rapat serta gembira dianugerahi seorang suami yang baik. Sudah beberapa hari aku asyik memikirkan pasal pertunanganku.

Terlalu sukar untuk aku menerimanya. Tambah lagi dengan lelaki yang tidak pernah kukenali.
Perkahwinan bukanlah sesuatu yang boleh diambil mudah. Kehidupan yang memerlukan persefahaman sepanjang hidup.
Tanpa persefahaman dan tolak ansur, mustahil dua jiwa dan dua hati boleh bersatu dalam menjalani hidup sebagai suami isteri.
Tidak sedikit cerita yang aku dengar tentang rumah tangga yang hanya mampu betahan buat seketika atau separuh jalan sahaja.
Kemudian pecah berkecai umpama kapal dipukul badai. Berselerak dan bertaburan. Apatah lagi kalau dah dikurniakan anak. Anak-anak akan jadi mangsa keadaan.

"Mampukah aku menerima suamiku nanti sepenuh hatiku? Mampukah aku menyediakan seluruh ruang isi hatiku ini buat suamiku itu?

Bahagiakah aku bila bersamanya nanti?" Bertalu-talu persoalan demi persoalan menerjah benak fikiranku.
Aku rasa amat tertekan dengan keadaan ini. Bukan aku tak fakir pasal rumah tangga, tapi aku masih belum bersedia untuk melaluinya.

"Ya Allah, bantulah aku dalam membuat keputusan. Tunjukkanlah aku jalan penyelesaian. Janganlah Engkau biarkan aku sendirian dalam menentukan masa depan hidupku."

"Ya Allah, aku benar-benar tersepit antara kehendak orang tuaku dan persaan hatiku sendiri. Kiranya ia baik buatku, maka berilah aku redha dalam menerimanya wahai Tuhan."
Indahnya kuperhatikan suasana kamarku. Aku sendiri yang menghiasinya. Kamar malam pertamaku bersama seorang lelaki yang bergelar suami.

Kamar yang akan menjadi saksi bisu bila mana aku menyerahkan khidmatku pada seorang suami. Kegusaran dan sedikit gentar mula bertandang dalam sanubari.
Aku rasa takut sendirian untuk melalui keindahan malam pertama ini. Bagaimanakah akan melayani suamiku nanti?

Ketukan pada pintu bilik membuatkan hatiku bertambah gusar. Dari tadi lagi aku hanya duduk di birai katil.
"Masuklah, pintu tak berkunci." Aku bersuara perlahan. Aku pasti, itu adalah suamiku. Dia masuk, kemudian menutup pintu bilik kami dengan perlahan.
Dia kemudiannya menghampiri dan duduk di sisiku. "Kenapa asyik termenung aje ni? Sayang tak gembirakah bersama abang?"

Aku tak menyangka soalan itu yang diajukan oleh suamiku tatkala ketakutan di malam pertama begitu membanjiri jiwaku.
Aku hanya mampu mengeleng-ngeleng. Aku sendiri tak tahu apa jawapan yang terlebih baik untuk soalan suamiku itu.

"Habis tu apa yang sayang menungkan ni?", "Ana takut bang!" Itulah aku rasa jawapan yang tepat bagi menjawab soalannya. Dia memelukku erat sambil membelai rambutku.
"Apa yang nak ditakutkan? Abangkan ada. Abang akan bantu dan tolong sayang. Kita sama-sama bina keluarga kita." Pujuk suamiku.

"Ana takut Ana tak mampu untuk menjalankan tugas sebagai isteri abang. Ana banyak kelemahan bang. Ana takut nanti Ana akan mengecewakan abang. Ana takut.."
Aku tidak sempat untuk meneruskan kata-kataku kerana suamiku telah meletakkan telunjuknya di bibirku tanda tidak membenarkan aku menghabiskan bicaraku.
Terkebil-kebil mataku memandangnya.

"Sayang, abang terima sayang sebagai isteri abang seadanya. Abang terima segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada sayang. Usahlah sayang risaukan pasal itu. Ok sayang!
"Bisiknya. Aku memeluknya syahdu di atas penerimaannya terhadapku. "Sayang, abang nak mandi kejap. Badan ni dah rasa macam melekit."
Aku bangun membuka almari pakaian dan mencapai sehelai tuala serta kain pelikat. Kuhulurkan kepadanya dengan penuh kasih sayang.
Dia tersenyum kepadaku dan mencium pipiku sebelum berlalu ke bilik air.
Kemudian aku terdengar siraman air terjun ke lantai. Malam berarak perlahan. Langit kelihatan gelap pekat tanpa bulan dan bintang.
Mungkin sekejap lagi hujan akan mencurah, membasahi bumi yang sudah beberapa hari merindui titis air untuk membajai ketandusannya.

"Ayah, mak! Ana dah buat keputusan." Beritahuku sewaktu kami sedang berehat di beranda rumah pada suatu hari.
Ayah yang sedang membaca akhbar dan emak yang sedang menyulam tiba-tiba memandangku serentak, kemudian berpaling sesama sendiri.

"Keputusan tentang apa?" Soal ayah inginkan kepastian. Mungkin mereka tertanya-tanya keputusan apakah yang telah kubuat. "Pasal peminangan tu." Ujarku.

Ayah dan emak kembali merenungku. Mereka memberikan perhatian kepada apa yang bakal aku beritahu.
Keputusan yang telah kubuat setelah berfikir baik dan buruknya. Keputusan yang bakal menentukan masa depan arah perjalanan hidupku.
"Kiranya ini takdir Tuhan, maka Ana redha dengan jodoh yang ayah dan emak pilih." Terasa pilu sekali hatiku sewaktu meluahkannya.

Ada sedikit titis jernih jatuh ke riba. Aku mengesatnya dengan hujung jari.
Emak bangun dan memelukku. Aku tidak tahu apakah ertinya pelukan emak itu.
Pelukan gembira oleh kerana aku menerima pilihan mereka atau pelukan untuk menenangkan jiwaku yang sedang berkecamuk dan sedih ini?
Hanya emak yang tahu hakikatnya.

"Syukurlah, moga Ana bahagia nanti." Ucap ayah padaku.
Aku terpaksa berkorban demi untuk melihat senyuman di bibir ayah dan emak walaupun hatiku sendiri terpaksa menangis.

Tapi adalah terlebih baik bagiku memakan hatiku sendiri daripada memakan hati orang tua ku.
"Nanti mak kenalkan dia pada Ana." Ujar emak sambil tersenyum kerana keputusanku memihak kepada mereka.

"Tak payahlah mak. Kenalkan pada Ana di hari perkahwinan tu aje." Aku rasa lebih baik demikian kerana selepas ijab Kabul aku sudah tidak punyai pilihan lain selain daripada menerima walaupun dengan terpaksa lelaki pilihan ayah dan emak ku itu sebagai suamiku.
Aku tidak mahu pertemuan sebelum ijab kabul nanti akan menyebabkan aku berbelah bagi dengan keputusan yang telah aku buat.

"Kenapa pula macam tu? Kan lebih baik kalau Ana berkenalan dahulu dengannya." Ayah mempersoalkan keputusanku itu.
"Ana telah memenuhi kehendak ayah dan mak dengan menerima pilihan ayah dan mak. Tak bolehkah ayah dan mak memenuhi permintaan dan kehendak Ana pula?" Aku berlalu meninggalkan mereka dalam keadaan tercengang dengan permintaan ku itu.

Aku siapkan kamar tidur seadanya. Aku letakkan pakaian persalinan buat suamiku di atas katil. Aku menunggunya keluar dari bilik air.
Aku sendiri telah bersiap-siap menukar pakaian malam menanti suamiku itu dengan penuh debaran. Kedengaran pintu bilik air dibuka.

Dia keluar sambil tersenyum ke arahku. "Sayang, boleh tak ambilkan abang segelas air. Dahagalah." Pintanya sambil mengelap-ngelap badannya dengan tuala di tangan.
"Baik bang. Bang, ni baju abang." Ujarku sambil bangun untuk ke dapur.

Sewaktu aku keluar, lampu di ruang tamu semuanya telah dipadamkan. Kulihat jam dah dekat pukul 1 pagi.
"Patutlah." Bisik hatiku. Aku meneruskan langkahku ke dapur dalam smar-samar cahaya bilik yang masih lagi terpasang.
Kupenuhkan labu sayung dengan air masak dan ku capai sebiji gelas. Aku membawa kedua-duanya menuju ke bilik.

Suasana malam agak sunyi. Tiada bunyi cengkerik atau cacing tanah. Cuma kat luar sana kadang-kadang langit kelihatan cerah diterangi cahaya kilat memancar.
Malam yang pekat bakal mencurahkan hujan. Sewaktu aku melangkah masuk ke bilik, kelihatan suamiku sedang khusyuk berdoa atas sejadah.
Mulutnya terkumat kamit tanpa kutahu butir bicaranya. Kutuangkan air kedalam gelas dan kuletakkan atas meja menanti suamiku selesai berdoa.

Kemudian dia bangun menghampiriku. Aku menghulurkan gelas air kepadanya.
"Bang…."Seruku. "Ada apa sayang?" Soalnya apabila melihat aku tersipu-sipu kearahnya. "Malam ni abang nak…..nak….."Agak segan untuk kuteruskan pertanyaan itu.

Suamiku masih lagi menanti persoalan yang kutanya… " Nak apa sayang?" Soalnya lagi sambil tersenyum. "Ah..abang ni…"Aku malu sendirian apabila melihat suamiku seolah-olah dapat membaca fikiranku.

"Ya, abang nak sayang layan abang malam ni. Boleh tak?" Bisiknya ketelingaku. Aku hanya mampu mengangguk-angguk tanda bersedia untuk melayani segala kehendak dan kemahuannya.

Aku cuba untuk mempersiapkan diri sebagai seorang isteri yang mampu menyediakan dan memenuhi segala keperluan dan kemahuan suamiku itu.

"Assalamualaikum, wahai pintu rahmat!" Bisik suamiku. "Waalaikumussalam wahai tuan pemilik yang mulia." Jawabku.

Malam yang gelap kehitaman itu kulaluinya bertemankan seorang lelaki yang telah kuserahkan kepadanya seluruh jiwa dan ragaku ke dalam tangannya.
Dia berhak segala-galanya keatasku. Sebagai seorang isteri, aku mesti sentiasa patuh kepada segala arahan dan suruhannya selagi mana ia tidak bercanggah dengan ketetapan Tuhan dan Rasul.
Pertama kali kulalui dalam hidupku, malam bersama seorang lelaki yang telah dihalalkan aku keatasnya. Aku umpama ladang dan suamiku itu adalah peladang.

Ia berhak mendatangiku mengikut sekehendak hatinya.
Aku telah membaca beberapa buah buku tentang alam perkahwinan, rumahtangga dan tanggungjawab seorang isteri apabila aku menerima pilihan emak dan abah terhadapku.
Aku cuba untuk mempraktikkannya selagi aku termampu untuk melakukannya.
Aku cuba menjadi yang terbaik bagi suamiku. Aku ingin suamiku bahagia bersamaku.
Aku ingin menjadi permaisuri yang bertahta di hati dan jiwanya sepanjang usia hayatnya.

Rasulullah bersabda: "Sebaik-baik isteri itu ialah yang dapat menenangkan kamu apabila kamu melihatnya dan taat kepada kamu apabila kamu perintah dan memelihara dirinya dan menjaga hartamu apabila kamu tiada."
Rasulullah bersabda: "Setiap wanita itu adalah pengurus sebuah rumahtangga suaminya dan akan ditanyakan hal urusan itu." Rasulullah bersabda: "Isteri yang mulia ini merupakan sesuatu yang terbaik di antara segala yang bermanfaat di dunia."

Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya wanita yang baik itu adalah wanita yang beranak, besar cintanya, pemegang rahsia, berjiwa kesatria terhadap keluarganya, patuh terhadap suaminya, pesolek bagi suaminya, menjaga diri terhadap lelaki lain, taat kepada ucapan suaminya dan perintahnya, dan apabila bersendirian dengan suaminya, dia pasrahkan dirinya kepada kehendak suaminya itu."
Sesungguhnya perkahwinan ataupun rumahtangga itu bukanlah sesuatu yang boleh dipandang remeh atau yang boleh dipermain-mainkan. Ia adalah suatu ikatan yang menghalalkan yang haram sebelumnya.
Ia memerlukan persefahaman, tolak ansur, saling mempercayai, tolong-menolong, kasih mengasihi seikhlas hati dan sebagainya.
Tanpa itu semua, mana bisa dua jiwa yang berlainan sifat dan sikap mampu mengharungi sebuah kehidupan yang penuh dengan dugaan ini bersama-sama. Ia amat mustahil sekali.
Maka seharusnya kita perlu mempersiapkan diri sebelum memasuki gerbang perkahwinan dengan pelbagai ilmu.
Ilmu kekeluargaan, ilmu keibu bapaan, psikologi kanak-kanak dan sebagainya.
Jangan cuba untuk menghampirinya selagi mana kita belum benar-benar bersedia untuk menghadapinya.
Jangan kita fikirkan tentang nafsu semata-mata. Fikirkan sama tentang tanggungjawab yang bakal kita pikul nanti. Tanggungjawab sebagai seorang suami ataupun isteri, tanggungjawab sebagai seorang bapa ataupun ibu.
Mampukah kita semua memenuhi atau menunaikan tanggungjawab dan tuntutan itu. Kita pastinya akan dipersoalkan tentang pertanggungjawaban itu.
Sama ada di dunia mahaupun di hadapan Tuhan nanti.

Kerana tanggungjawab itu adalah amanah yang perlu ditunaikan oleh setiap orang. Bunyi batuk yang berlarutan menyebabkan aku tersedar dari tidur istimewaku malam ini.
Sewaktu aku membuka mata, aku lihat suamiku sedang bersimpuh diatas sejadah.
Dia mengurut-urut dadanya menahan batuk. Aku bingkas bangun, turun dari katil dan menghampirinya. "Abang tak apa-apa?" Soalku risau dengan keadaannya.

Aku mula risau, takut-takut suamiku itu mempunyai penyakit-penyakit tertentu yang tidak aku ketahui.
"Abang ok je. Mungkin sejuk sikit kot."Jelasnya. Mungkin juga. Hawa dinihari itu sejuk sebab hujan masih lagi bergerimis selepas mencurah lebat semalam.
"Pergilah mandi, ayah dan semua orang sedang menunggu kita untuk berjemaah di luar tu." Arah suamiku sambil tersenyum merenungku dengan pijama itu. Aku malu sendirian bila mata suamiku menyorot memerhati seluruh tubuhku itu.
"Nakallah abang ni." Aku bangun mencapai tuala dan terus ke bilik air untuk mandi. Aku masih lagi terdengar batuk-batuk dari luar. Ayah mahu suamiku mengimami solat subuh itu, tapi suamiku menolak dengan alasan dia batuk-batuk dan tak berapa sihat.
Namun ayah masih berkeras, maka terpaksalah dia menjadi imam. Kesian aku melihatnya. Bacaannya tidak selancar semalam. Banyak tersangkut dan terpaksa berhenti atau mengulanginya kerana asyik batuk-batuk sahaja. Aku mula risau lagi dengan keadaan begitu.
Selepas beriwirid pendek, dia membacakan doa dengan perlahan tapi masih boleh didengari oleh semua ahli keluargaku.
Aku lihat muka suamiku agak kepucatan. "Kenapa ni bang?" Soalku sewaktu bersalaman dengannya. " Entahlah, abang rasa kurang sihat sikit pagi ni.."

"Zul sakit ke?" Tanya ayah. "Takdelah, cuma kurang sihat sikit. Mungkin sebab cuaca kot."Jawabnya. "Elok makan ubat, nanti takut melarat pulak." Sampuk mak. "Nanti Ana ambilkan ubat."

Aku bangun ke dapur untuk mengambil ubat dalam rak ubat. Ubat-ubatan asas sentiasa tersimpan dalm rak ubat di rumahku.
Ini bagi memudahkan bagi tujuan rawatan segera kalau ada apa-apa berlaku. Aku ambil sebotol ubat batuk dan segelas air.

Dia menghirup sirap batuk yang kusuapkan. "Terima kasih." Ucapnya perlahan. Aku angguk. "Abang berehatlah." Ujarku sambil membaringkan badannya ke atas tilam.
"Abang minta maaf kerana menyusahkan sayang." " Kenapa pula abang cakap macam tu. Sikit pun Ana tak rasa susah."

"Abang tahu sayang susah hati tengok abang begini. Sepatutnya hari pertama begini, abang kena membahagiakan sayang. Tapi abang minta maaf sebab keadaan abang tak mengizinkan."
"Dahla tu bang. Ana isteri abang. Ana sentiasa bersedia berkhidmat untuk abang tanpa sedikit pun rasa susah.", Pujukku walaupun sebenarnya hatiku memang runsing dengan keadaannya.

"Walau apapun yang berlaku, abang tetap sayang dan cintakan sayang. Sayanglah satu-satunya buah hati abang." Sambung suamiku tanpa menghiraukan nasihatku supaya dia berehat saja.
Entah kenapa tiba-tiba sahaja hatiku dilanda kesedihan. Entah darimana ia berputik.

"Abang minta maaf atas segalanya. Sayang maafkan abang yea" "Abang nak tidur dulu. Mengantuk rasanya." Ujarnya perlahan. "Abang tidurlah."

Aku menarik selimut untuk menyelimutinya. Aku menciumi dahinya.
Sekejap sahaja dia terlena selepas mulutnya terkumat kamit membacakan sesuatu. Aku memerhatikan suamiku buat seketika.

Tidurnya kelihatan tenang dengan susunan nafas yang teratur. Aku suka melihat wajahnya yang memberikan ketenangan buatku.
Wajahnya yang agak bersih dihiasi dengan kumis dan jambang yang nipis dan terjaga.

Aku berdoa dan berharap agar kurniaan Tuhan ini akan berkekalan bersamaku hingga ke akhir hayat.
Namun segala-galanya telah ditentukan Tuhan. Hidup, mati, rezeki, baik dan buruk seseorang hamba itu telah ditentukan Tuhan semenjak ia berada dalam kandungan ibunya lagi.
Maka aku sebagai seorang hamba yang lemah terpaksa menerima segala kehendaknya dengan redha dan tenang.

Siapa tahu, rupa-rupanya itulah hari pertama dan terakhir aku bersama suamiku yang baru aku kenali itu.
Aku hanya mengenalinya seketika sahaja, namun dia telah meninggalkan aku buat selama-lamanya.
Aku belum sempat untuk menjalankan tugasan sebagai isteri dengan sepenuhnya. Apalagi yang dapat aku lakukan. Patutlah dia asyik memohon maaf dariku.

Sewaktu aku ingin mengejutkannya untuk bersarapan, berkali-kali aku cuba memanggil namanya.
Namun dia masih tak menjawab. Aku menggoncang tubuhnya, tetapi tetap tak ada respon. Aku sentuh tangannya, sejuk.

Aku memeriksa nadi dan denyutan jantungnya. Senyap!

Air mataku terus je mengalir tanpa dapat ditahan lagi. Menangisi kepergian seorang suami.
Aku tersedu-sedu sewaktu semua ahli keluarga masuk kebilik untuk melihat apa yang berlaku setelah terlalu lama aku cuba mengejutkan suamiku itu.
Tapi rupanya hanyalah jasad yang terbujur kaku.
"Sudahlah Ana, bersyukurlah kerana masih ada lagi pusaka tinggalannya buat Ana." Pujuk emak.

Aku hanya mampu tersenyum dengan pujukan emak itu sambil memandang wajah seorang bayi lelaki yang sedang nyenyak tidur disebelahku. Itulah takdir Tuhan, malam pertama yang telah membuahkan hasil.
Walaupun hanya pertama, tapi itulah panglima yang menang dalam pertarungan bagi menduduki rahimku ini.
Hari ini, zuriat suamiku itu telah menjenguk dunia ini. Satu-satunya pusaka yang tidak ada nilai buatku selain sebuah rumah yang telah diwasiatkan oleh suamiku buatku.

"Ya Allah, tempatkanlah rohnya bersama golongan yang soleh. Ya Allah, rahmatilah anakku ini. Jadikanlah dia umpama bapanya yang sentiasa taat kepadamu. Jadikanlah ia berjasa kepada perjuangan dalam menegakkan agamamu. Jadikanlah ia sebagai permata yang membahagiakan aku dan seluruh keluargaku."

maLam yg hening...(@_@)

hahaha.... ngant0k... da mlm2 nih.... bace nih ..

Selebat gerimis di hati..
Semisteri air di Laut Mati..
Mengapa kau menangis duhai diri?
Mengapa kau merasa dunia ini tidak lagi beerti?
Mengapa kau meragui kasihnya Illahi?
Mengapa kau tidak percaya adanya Allah di sisi?

Kau mencari-cari..
Meraba-raba di gelap hati pada malam hari yang sepi..
Kau bingung. Nanar dalam ramai.
Kau tidak mengerti mengapa ini yang harus kau hadapi.
Kau menanti, bilakah yang kau mahu akan bisa kau dapati.
Kau merasa Tuhan tak lagi menyayangi.

Mengapa?
Mengapa begitu?
Oh, jangan! Sekali-kali jangan!

Engkau jiwa yang baik,
Jiwa yang rindu,
Cuma engkau keliru...
Jangan! Sekali-kali jangan!

Engkau sedang menzalimi dirimu..
Padahal engkau tidak berhak disakiti..
Jasad dan rohmu adalah anugerah terindah dari Illahi,
Maka mengapa engkau tegar melukai?
Jangan! Sekali-kali jangan!

Engkau jiwa yang besar yang dikasihi Tuhan.
Engkau jiwa hebat yang benar-benar berpotensi menyengat
Engkau jiwa kebal yang kali pada ujian
Engkau sebenarnya berambisi tinggi, lalu mengapa kau pilih untuk tersakiti?
Jangan! Sekali-kali jangan!

Engkau sentiasa punya satu lagi pilihan.
Iaitu kembali kepada luasnya kehidupan bertuhan.
Kembali berteduh di bawah redup kasih Illahi.
Kembali kepada DIA.

Ya, bak kata para cendikiawan
"Bersama Tuhanmu, apapun mungkin!"
"Bersama Tuhanmu, kekalahan pun adalah kemenangan."
Maka, tak harus berduka gitu dong!

Senyum!

Jadikan Allah 'Majikan Tertinggi... (~_~)v

Lalalala..Hari-hari kerja! Bosan dengan kerja...

Memang mengena lagu yang dinyanyikan oleh kumpulan Meet Uncle Hussein ini. Kadang-kala kita berasa penat dan bosan dengan pekerjaan yang sedang kita lakukan.

Mahu saja rasanya letak jawatan dan duduk di rumah 'goyang kaki'. Namun, apabila terbayangkan wang ringgit yang amat diperlukan dalam kehidupan, pantas saja digerakkan kaki yang terasa malas dan berat, melangkah ke tempat kerja. Mulut pula mula mengomel, "kalau tak kerja, macam mana la nak hidup..".  Inikah makna sebenar kerja pada kita?

Sejak dari kecil lagi, kita diajar membina impian kerjaya oleh ibu dan ayah. Malah, di sekolah juga para guru selalu meniupkan semangat kepada kita agar menjadi seorang yang mempunyai cita-cita. Pertanyaan yang wajib kita dengar saat semakin membesar, "dah besar nanti anak mama nak jadi apa?". 

Lalu, dari situ kita mula mencipta imaginasi tentang hebatnya untuk menjadi seperti apa apabila dewasa nanti. Tanpa diketahui maksud sebenarnya, lantang saja kita menjawab, "nak jadi cikgu!". Kini, tak disangka-sangka cita-cita itu tidak kesampaian walau kita telah melepasi puncak menara gading. Apakan daya, ini rezeki yang Allah tentukan.


Niat Pemangkin Semangat

Tidak berjaya menjadi seperti apa yang kita impikan sememangnya amat mengecewakan. Namun, mestilah diingat bahawa di mana jua kita diletakkan, di situlah rezeki kita dan tempat kita berusaha. Justeru, walau pekerjaan itu bukanlah bertepatan dengan minat kita sendiri, kita seharusnya mempunyai azam untuk bekerja dengan ikhlas, jujur dan memegang amanah tersebut dengan niat kerana Allah. Bukan sekadar bekerja kerana gaji atau lebih tepat lagi seperti yang selalu disebut, "nak hidup punya pasal..".

Setiap apa yang kita lakukan semuanya bermula dengan niat. Niat itulah yang menjadi titik mula bagaimana kita akan memikul tugas yang digalas. Niat bekerja kerana Allah akan memandu setiap perbuatan kita dalam menghasilkan mutu kerja yang cemerlang dan berkualiti. Seperti mana kita menyebut berulang kali Surah al-An'am ayat 162 di dalam solat,

"Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku untuk Allah, Tuhan sekalian Alam".

Kalimah yang kita ucapkan pada Allah dengan bersungguh-sungguh itu perlulah kita ingati ketika menjalankan pekerjaan duniawi. Kerja harus dianggap sebagai ibadah yang dimulakan dengan niat yang baik berserta istiqamah.

Sabda Rasul SAW,

"Bahawa Allah mencintai seseorang yang apabila ia mengerjakan sesuatu kerja, ia laksanakan dengan cemerlang." (Hadis riwayat Abu Ya'la)


Dari kita merungut kemalasan dan mengenang nasib di pagi hari saat bangun tidur, adalah lebih baik jika kita berniat untuk bangun bekerja kerana Allah. Sudah pasti badan terasa lebih kuat, minda terasa lapang dan hati terisi dengan semangat yang positif. Simptom seperti makan 'gaji buta' dan 'curi tulang' pasti dapat dielakkan. Ada yang berkata, masalah di tempat kerja yang membuatkan semangat untuk menjalankan tugas terasa lemah dan minat yang sememangnya ada seakan hilang.
  

Jujur dan Istiqamah

Kadang-kala timbul masalah tidak 'sekepala' dengan rakan-rakan sekerja. Majikan pula selalu merungut ada saja perkara yang tidak kena. Inilah ujian dan dugaan di alam pekerjaan. Tidak mungkin kita boleh 'ngam' dengan semua orang disekeliling kita.
Apa yang membuatkan kita mampu bertahan dan terus bekerja dengan gembira adalah dengan menjadi seorang yang bijak mengawal keadaan. Berfikiran positif dan selalu memperbaiki diri adalah faktor utama menangani situasi ini. Jangan dek sedikit saja onak duri yang mendatang, mulalah merangka surat perletakkan jawatan!

Perkara yang paling menguji diri kita sebagai seorang pekerja juga adalah elemen kejujuran. Sukar untuk menjadi jujur walau tidak 'mengulat' selama satu minit sahaja.
Menyalahgunakan kemudahan-kemudahan yang disediakan oleh syarikat untuk kepentingan sendiri. Kita anggapkan tiada siapa yang tahu dan melihat, jadi tidak apalah.
Kebetulan pula bos tidak datang, kita pun bersuka-suka dan tidak serius dalam bekerja. Ada juga yang buat kerja alai-balai kerana tidak suka pada majikan. Jadikanlah Allah sebagai 'majikan' tertinggi, maka kita akan jujur dalam menjalankan tugas.

Apabila niat bekerja kerana Allah, disulami dengan keikhlasan, kesungguhan dan istiqamah, mudah-mudahan setiap pergerakan kita bermula dari kita keluar rumah, semasa di tempat kerja sehinggalah perjalanan pulang ke rumah dikira sebagai ibadah di sisi Allah.
Ganjaran di dunia dan kemuliaan di akhirat itulah yang harus kita genggam sebagai matlamat dalam kerjaya. 

Firman Allah SWT,

"Maka apabila telah ditunaikan solat, bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah kurnia (rezeki) Allah dan ingatlah akan Allah sebanyak-banyaknya, mudah-mudahan kamu berjaya." (al-Jumu'ah: 10)


Apabila niat bekerja kerana Allah, disulami dengan keikhlasan, kesungguhan dan istiqamah, mudah-mudahan setiap pergerakan kita bermula dari kita keluar rumah, semasa di tempat kerja sehinggalah perjalanan pulang ke rumah dikira sebagai ibadah di sisi Allah.

Kaedah Belajar ....(",)v

Ramai yang masih tidak mengetahui cara untuk belajar dan ini akan menjadi satu masalah kepada mereka untuk menduduki peperiksaan kelak. Di sini saya ingin kongsikan sedikit cara belajar yang pernah saya amalkan.

1) MASA

Sebelum memulakan suatu sesi pembelajaran, pemilihan waktu yang tepat adalah penting untuk memastikan minda kita mampu menerimanya dengan keadaan yang optimum.

Contohnya, kebanyakan pelajar suka mengulang kaji pelajaran mereka pada tengah malam atau seawal pagi kerana pada masa ini keadaan sunyi dan minda kita akan dapat fokus pada apa yang kita belajar. Lebih-lebih lagi mata pelajaran yang melibatkan pengiraan seperti matematik.

2) TEMPAT BELAJAR

Perkara ini haruslah diambil berat kerana apabila keadaan tempat belajar kita kemas dan teratur sudah tentu kita dapat belajar sesuatu perkara itu dengan baik.
Seeloknya tempat yang baik untuk kita belajar ialah di perpustakaan kerana suasana yang sangat kondusif. Ini akan memudahkan proses pembelajaran kita.

Andai di rumah, pastikan tempat tersebut mampu merangsang minat kita untuk mentelaah tanpa terdapat gangguan luar seperti suasana yang bising yang boleh merencatkan proses pembelajaran.
Pastikan meja belajar menghadap ke arah kiblat.

3) NOTA

Setiap kali kita mengulang kaji pelajaran, sebaiknya jangan hanya membaca buku sahaja tetapi adalah lebih baik kita membuat nota ringkas. Ia membantu kita untuk mengingat.
Di samping itu juga, kita boleh membawa nota tersebut ke mana sahaja dan boleh dibaca pada bila-bila masa sahaja.

Nota yang baik bukan hanya nota yang ringkas, tapi nota tersebut hendaklah mudah untuk difahami.
Salah satu cara terbaik untuk membuat nota adalah dengan menggunakan peta minda (mind map). Cara ini adalah salah satu cara yang sangat berkesan khususnya bagi subjek yang memerlukan pembacaan yang banyak.

Petua Menjadi Pelajar Cemerlang Menurut Al-Quran (",)v

saLam...da lame rasenyer x p0st.. huhu... skrg ni kene pulihkn smgat nak blajar!!! amik nih bace yer!!

Anda inginkan petua-petua untuk menjadi pelajar cemerlang walau di mana sahaja anda berada?
Apa kata kita renungkan kembali beberapa petua atau tips kejayaan yang telah Allah SWT titipkan di permulaan surah Al-Mu'minun, surah yang ke-23 di dalam lembaran Al-Quran.


01.Keyakinan, kepercayaan and keimanan kepada Allah SWT 

"Sesungguhnya berjayalah orang-orang yang beriman." [23:1]

Iman dan kejayaan disebut oleh Allah SWT dalam ayat yang sama. Maka imanlah faktor utama kejayaan. Dan keyakinan yang tinggi inilah yang akan melahirkan sikap positif yang bakal disebutkan dibawah.


02.Fokus, bersungguh-sungguh, sepenuh hati

"iaitu orang-orang yang khusyuk dalam solatnya." [23:2]

Lakukan satu-satu perkara dalam satu-satu masa. Jangan mencapah dan melayang fikiran ke sana ke mari. Lakukan dengan sepenuh hati, bukan sambil lewa.


03.Prioriti. Mengutamakan apa yang utama.

"dan orang-orang yang menjauhkan diri dari lagha (perbuatan dan perkataan yang tidak berguna)." [23:3]

Kebiasaannya dalam menghadapi musim peperiksaan yang penuh tekanan, kita cenderung untuk berehat dan menenangkan minda dengan hiburan, menonton drama, bersembang di Facebook dan seumpanya sehinggakan selalu sahaja melebihi daripada masa rehat yang telah kita peruntukkan. 

Sebaik-baiknya kita mengoptimumkan penggunaan masa untuk belajar, dan mengisi masa rehat kita dengan perkara-perkara yang berfaedah seperti membasuh, melipat atau menggosok baju, bersenam untuk melancarkan perjalanan darah di dalam badan dan bermacam-macam lagi yang anda sendiri lebih sedia maklum.

Namun, sebaik-baiknya kita gunakan masa rehat itu untuk mengambil wudu', melakukan solat sunat dan membaca Al-Quran. InsyaAllah apabila kita lebih rapat dengan Allah SWT, jiwa kita akan lebih tenang dan ia akan banyak membantu dalam usaha kita mengulangkaji pelajaran.
Kita dikehendaki menghindarkan diri dari perbuatan mengumpat pensyarah/guru kerana perkara-perkara sebegini tidak mendatangkan faedah kepada masa depan anda, tidak menambahkan markah untuk kertas peperiksaan yang bakal/telah diduduki, malah boleh mendatangkan dosa dan kemurkaan Allah SWT.


04.Prihatin sesama kita

"dan orang-orang yang menunaikan zakat." [23:4]

Walaupun sedang berada di saat-saat genting, janganlah kita bersikap terlalu mementingkan diri, dan mengabaikan kawan-kawan yang lebih susah di sekeliling kita. Kongsilah apa yang termampu, samada ilmu, kertas-kertas soalan tahun lepas dan lain-lain. Sharing is caring.


05.Jaga hubungan antara lelaki dan perempuan

"dan orang-orang yang menjaga kehormatannya. kecuali terhadap isteri-isteri mereka, atau hamba yang mereka miliki, maka mereka (isteri dan hamba) dalam hal ini tiada tercela. Sesiapa yang mencari dibalik itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas." [23:5,6,7]

Janganlah kita menggunakan alasan belajar untuk melanggari batas-batas pergaulan antara lelaki dan perempuan ajnabi, misalnya dengan studi berdua-duan, kemudian pulang ke rumah berpimpin tangan, atau asal tertekan je mesti nak bergayut atau berchatting dengan kawan lelaki/perempuan anda.
Padahal Allah SWT kan sentiasa ada, sentiasa melindungi dan sentiasa menolong jika kita mencari dan meminta pada-Nya.


06.Jujur, amanah
" dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya."[23:8]

Bukankah kita telah berjanji dengan pihak penaja dan ibu bapa kita untuk belajar bersungguh-sungguh? Lebih penting lagi, bukankah kita telah berjanji dengan Allah SWT untuk memanfaatkan peluang kehidupan sebagai seorang pelajar yang telah dipinjamkan-Nya kepada kita sebagai medan untuk kita mengutip ilmu, pengalaman dan pahala buat bekalan di akhirat sana?

Elakkan menipu ketika peperiksaan. Andai penjaga peperiksaan meminta kita berhenti menulis kerana masa sudah tamat, jangan pula kita terus menulis. Sebaliknya sebutlah "Bismillahi tawakkaltu 'ala Allahi wala haula wala quwwata illa billahil 'azim."


07.Tepati waktu
"dan orang-orang yang memelihara solatnya." [23:9]


Konsep yang boleh diambil dalam konteks kehidupan seorang pelajar Muslim ialah supaya sentiasa belajar dengan berdisiplin, menepati masa, tidak berlengah-lengah, menjaga kualiti dan produktiviti harian kita. Jika sebelum ini kita diingatkan supaya berhenti menulis apabila tamat masa peperiksaan, kita juga perlu memulakan perjuanganan kita dalam pelajaran dan peperiksaan seawal yang mungkin. 

Memelihara solat lima kali sehari setiap hari juga mengajar kita untuk tidak berputus asa atau berpatang arang di pertengahan jalan.
Namun janganlah kita hanya mengaplikasikan konsep-konsep ini untuk akademik semata-mata. Penekanan utama dalam ayat tersebut supaya kita menjaga hubungan kita dengan Allah SWT kerana kita akan kembali mengadap-Nya dengan amal-amal kita, bukan dengan berapa gulung ijazah yang berjaya kita perolehi. Belajar dan ijazah hanyalah alat untuk kita mencapai keredhaan Allah SWT dan merebut peluang mewarisi syurga-Nya.


" Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi. Iaitu yang akan mewarisi Syurga Firdaus. Mereka kekal didalamnya." [23:10,11]

" ....Maka di antara manusia ada yang berdoa: 'Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia.' Dan tiadalah baginya bahagian di akhirat."[2:200]

"Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari seksa neraka." [2:201]

"Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari apa yang mereka usahakan dan Allah sangat cepat perhitungannya." [2:202]